Desa Ngasin, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik – Implementasi teknologi dalam dunia pendidikan terus berkembang pesat. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan di Desa Ngasin dengan mengembangkan sebuah inovasi pembelajaran matematika bernama Pe-Rimba. Program ini dirancang untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep matematika yang seringkali dianggap rumit. Pe-Rimba, singkatan dari Pembelajaran Matematika Rimba, merupakan sebuah metode pembelajaran yang memadukan unsur permainan dan eksplorasi. Mahasiswa UMG mengembangkan modul pembelajaran yang interaktif dan menarik, mengintegrasikan unsur alam sekitar Desa Ngasin sebagai media pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat merangsang minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika. Metode pembelajaran Pe-Rimba menekankan pada pendekatan belajar sambil bermain. Siswa diajak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar dan menemukan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat lebih tertanam dan bermakna. Program Pe-Rimba ini telah diujicobakan di beberapa sekolah di Desa Ngasin dan mendapatkan respon positif dari siswa dan guru. Para siswa mengaku lebih antusias dalam belajar matematika dan merasa konsep-konsep yang diajarkan lebih mudah dipahami. Sementara itu, para guru mengapresiasi inovasi ini karena dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Keberadaan Pe-Rimba diharapkan dapat menjadi solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Program ini juga diharapkan dapat menginspirasi perguruan tinggi lain untuk turut serta berkontribusi dalam memajukan pendidikan di daerah. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan Indonesia. Penulis: ERNANDA FIRDHAUSI NUZULA & NAJWA SALSA ABDUL ROHIM